LEMBARAN

Rabu, 10 Oktober 2012

DARIMU UNTUKU OLEHKU BUATMU

KEIHKLASAN HATI
 FIBRIONO ROIFIN <=> Oleh : ‘Aidh Al-Qarni

Salah satu hal yang dapat menjadikan Anda bahagia adalah Anda mau menerima denga ikhlas segala pemberian Allah dengan ikhlas baik itu harta, anak, tempat tinggal, sifat maupun bentuk tubuh. Allah SWT berfirman,
… sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur. (QS. Al-A’raf [7]: 144)
Sebagian besar ulama salaf dan para generasi awal umat Islam adalah orang-orang miskin. Mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang indah, tidak mempunyai pelayan, tidak mempunya kendaraan dan tidak mempunyai harta berlimpah. Namun walalupun begitu, kehidupan mereka sangat berkesan. Mereka dapat membahagiakan diri mereka sendiri dan orang lain. Hal ini karena mereka dapat mengarahkan dan mempergunakan segala kebaikan yang diberikan Allah di jalan yang benar. 

Sehingga Allah menganugerahkan keberkahan pada umur, waktu dan tabiat mereka.
Apa yang terjadi pada diri ulama salaf dan para sahabat dapat dijadikan sebagai petunjuk yang jelas bahwa segala sesuatu yang ada, yang kita miliki, itu belum tentu dapat membahagiakan diri kita. Dengan kata lain, janganlah menjadikan segala yang ada di dunia ini sebagai tujuan hidup. Lihatlah dan bandingkan, lebih bahagia mana antara orang yang memiliki gelar pendidikan yang tinggi tetapi dia tidak dikenal, keilmuannya tidak diakui dan tidak berkesan, dengan orang yang memiliki ilmu terbatas tetapi orang-orang menjadikannya sebagi sungai yang mengalir penuh dengan manfaat, kebaikan dan anugerah yang berlimpah.


Berikut ini adalah beberapa contoh kehidupan orang-orang yang menganggap rendah dunia, tetapi kehidupan mereka dipenuhi dengan kemilau kemuliaan yang mencengangkan :
Atha’ bin Abi Rabah. Ia adalah seorang maula (budak yang dimerdekakan) yang berkulit hitam, berhidung pesek dan lumpuh. Namun ia dikenal sebagai orang yang paling alim pada masanya.
Al-Ahnaf bin Qais. Ia adalah orang yang berbadan kurus, bongkok, pincang dan bertubuh lemah. Namun dia dikenal sebagai orang yang paling santun di seluruh Arab.
Bahkan Nabi Muhammad saw pun pernah menjadi penggembala kambing, Nabi Zakaria seorang tukang kayu dan masih banyak lagi Nabi2 lainnya yg kehidupannya biasa-biasa saja namun mereka menjadi orang yang paling mulia dan baik.

Jadi harga diri Anda itu tergantung pada sifat Anda, amal shaleh Anda, akhlak Anda dan seberapa jauh Anda bermanfaat bagi orang lain. Maka janganlah berputus asa karena Anda tidak memiliki kecantikan, harta dan keluarga. Terimalah dengan ikhlas apa yang telah Allah karuniakan kepada Anda.
… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia… (QS. Az-Zukhruf [43]: 32)

http://dheryudi.wordpress.com/2009/07/03/terimalah-pemberian-allah-dengan-ikhlas-maka-anda-akan-menjadi-orang-yang-paling-kaya/

0 komentar:

Posting Komentar