KEIHKLASAN HATI
FIBRIONO ROIFIN <=> Oleh : ‘Aidh Al-Qarni
Salah satu hal yang dapat menjadikan Anda bahagia adalah Anda mau
menerima denga ikhlas segala pemberian Allah dengan ikhlas baik itu
harta, anak, tempat tinggal, sifat maupun bentuk tubuh. Allah SWT
berfirman,
… sebab itu berpegang teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah kamu termasuk orang-orang yang bersyukur. (QS. Al-A’raf [7]: 144)
Sebagian besar ulama salaf dan para generasi awal umat Islam adalah
orang-orang miskin. Mereka tidak mempunyai tempat tinggal yang indah,
tidak mempunyai pelayan, tidak mempunya kendaraan dan tidak mempunyai
harta berlimpah. Namun walalupun begitu, kehidupan mereka sangat
berkesan. Mereka dapat membahagiakan diri mereka sendiri dan orang lain.
Hal ini karena mereka dapat mengarahkan dan mempergunakan segala
kebaikan yang diberikan Allah di jalan yang benar.
Sehingga Allah
menganugerahkan keberkahan pada umur, waktu dan tabiat mereka.
Apa yang terjadi pada diri ulama salaf dan para sahabat dapat
dijadikan sebagai petunjuk yang jelas bahwa segala sesuatu yang ada,
yang kita miliki, itu belum tentu dapat membahagiakan diri kita. Dengan
kata lain, janganlah menjadikan segala yang ada di dunia ini sebagai
tujuan hidup. Lihatlah dan bandingkan, lebih bahagia mana antara orang
yang memiliki gelar pendidikan yang tinggi tetapi dia tidak dikenal,
keilmuannya tidak diakui dan tidak berkesan, dengan orang yang memiliki
ilmu terbatas tetapi orang-orang menjadikannya sebagi sungai yang
mengalir penuh dengan manfaat, kebaikan dan anugerah yang berlimpah.
Berikut ini adalah beberapa contoh kehidupan orang-orang yang
menganggap rendah dunia, tetapi kehidupan mereka dipenuhi dengan kemilau
kemuliaan yang mencengangkan :
Atha’ bin Abi Rabah. Ia adalah seorang maula (budak yang
dimerdekakan) yang berkulit hitam, berhidung pesek dan lumpuh. Namun ia
dikenal sebagai orang yang paling alim pada masanya.
Al-Ahnaf bin Qais. Ia adalah orang yang berbadan kurus, bongkok,
pincang dan bertubuh lemah. Namun dia dikenal sebagai orang yang paling
santun di seluruh Arab.
Bahkan Nabi Muhammad saw pun pernah menjadi penggembala kambing, Nabi
Zakaria seorang tukang kayu dan masih banyak lagi Nabi2 lainnya yg
kehidupannya biasa-biasa saja namun mereka menjadi orang yang paling
mulia dan baik.
Jadi harga diri Anda itu tergantung pada sifat Anda, amal shaleh
Anda, akhlak Anda dan seberapa jauh Anda bermanfaat bagi orang lain.
Maka janganlah berputus asa karena Anda tidak memiliki kecantikan, harta
dan keluarga. Terimalah dengan ikhlas apa yang telah Allah karuniakan
kepada Anda.
… Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia… (QS. Az-Zukhruf [43]: 32)
http://dheryudi.wordpress.com/2009/07/03/terimalah-pemberian-allah-dengan-ikhlas-maka-anda-akan-menjadi-orang-yang-paling-kaya/
0 komentar:
Posting Komentar